(Foto : Puskesmas Jatiroto tampak depan )

LUMAJANG –  tarunanews.com, Peristiwa tak sepatutnya, terjadi di lingkungan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur

Seorang dokter berinisial ‘SL’ (perempuan) mengaku dianiaya, dipukul dari belakang hingga ditampar berulang kali, saat sedang mejalankan tugasnya memeriksa pasien di ruang poli umum.

Mirisnya, salah seorang perawat inisial ‘RK’ yang juga bertugas satu atap, disebut oleh ‘SL’ sebagai pelakunya.

‘SL’ menceritakan, peristiwa itu bermula dari percakapan di group WhatsApp.

Menurutnya, ada kesalah pahaman saat membahas APD (Alat Perlindungan Diri) dalam pecegahan Covid – 19, sesuai arahan Kepala Puskesmas saat itu.

Suasana pun meradang. ‘SL’ juga mengutarakan, sempat ada kata senada hujatan dari ‘RK’. Hingga malam harinya, ‘SL’ didatangi ke rumahnya oleh ‘RK’.

Baca Juga :  Antusias " Emak emak" untuk memenangkan Paslon IKBAR di PILKADA 9 Desember 2020.

Kedatangan ‘RK’ dengan membawa orang laki – laki, diketahuinya melalui CCTV sehingga dia tak menuruti seruan ‘RK’ yang kala itu meminta ‘SL’ keluar dari rumahnya.

“Yang kerumah itu Senin malam Selasa, jam 21:01 wib. Itu bawa orang kalau tidak salah empat atau lima orang laki – laki semua. Ada CCTV kan, dia memaksa saya untuk keluar. Ada rekamannya juga, dia mengancam mau ngarit (nyelurit) saya dengan saudara – saudaranya itu,” terang ‘SL’ pada awal media, dikonfirmasi melalui handphone cellular, keesokan harinya.

Gagal bertemu, ‘RK’ kembali pulang dan keesokan harinya, ‘SL’ bekerja seperti biasanya di Puskesmas Jatiroto.

Imbuh dia, saat itu ‘RK’ mendatangi ke ruang kerjanya. Ditengah saat melayani pasien, ‘RK’ mengajak ‘SL’ untuk berbicara empat mata.

Baca Juga :  Mahfud MD Minta KPI Aktif Awasi Lembaga Penyiaran Saat Publikasi tentang Pemilu 2024

“Mungkin dia tidak sabar menunggu saya masih pelayanan, akhirnya saya dipukul pada bagian lengan kanan atas pakai tangan kosong. Terus lembaran rekam medis itu dilemparkan ke wajah saya, saat itu ada pasien saya lagi, lalu saya didorong kebelakang, lalu handphone nya dia itu dihempaskan ke dahi saya, dan saya ditampar ada sekitar lima kali,” imbuh ‘SL’.

“Semua ada rekamannya. Nanti saya berikan jika memang diperlukan,” tukas dia.

Menyikapi kejadian yang menimpanya, perempuan berkulit kuning Langsat itu mengaku, telah melaporkan hal itu ke Mapolres Lumajang.

“Saya menghadap Kampus, karena saya menganggap saya masih memegang aturan, setelah itu saya ke Dinkes bertemu Kepala Dinas. Setelah melalui sejumlah tahapan dan melalui segala pertimbangan, saya bilang, akan tetap melaporkan kejadian ini ke Polres. Karena baru kali ini, ada sejarah dokter ditampar oleh perawat,” pungkasnya.

Baca Juga :  Bupati Buol Gelar FGD

Terpisah, Kepada Puskesmas Jatiroto Drg. Tri Listiani saat dihubungi media, belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Karena, dirinya seolah berdalih tak melihat langsung kejadian itu.

“Karena saya tidak melihat sendiri, dan ini suaranya masih macem – macem, kalau suaranya dokter ‘SL’ mungkin seperti itu, tapi itu belum tentu apa yang disampaikan benar adanya. Jadi saya tidak berani memberi informasi yang saya tidak tau,” ucap dia, sembari menolak untuk ditemui.

Perlu diketahui, ‘SL’ saat ini sudah mengantongi surat tanda bukti lapor polisi, tercatat pada Selasa (24/3/2020), dengan Nomor : TBL/71/III/2020/JATIM/RES LMJ. Dengan artian, kejadian itu tengah ditangani Polres Lumajang.(Ags)

Leave a Reply

Chat pengaduan?