
(Foto : H.Pungkasiadi, SH menyerahkan formulir pendaftaran beserta berkas persayaratan Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pungkasiadi-Jauharoh kepada Panitia Penjaringan Pilkada 2020 DPC PKB Kabupaten Mojokerto. Dari kiri ke kanan Drs.Machfud Said, MSi kakak kandung Jauharoh, H.Mahfudz, SH Anggota FPDIP , Hj.Jauharoh Said Hamdan Bacawabup, Pungksiadi Bacabup menyerahkan berkas pendaftaran, Khusnun Wakil Ketua DPC PKB mewakili panitia menerima berkas pendaftran, Aris Panitia dan M.Qaderi, SE timses. ( 27/2/2020).)
MOJOKERTO – tarunanews.com, Teka teki siapa yang bakal digandeng Bacabup H.Pungkasiadi, sang petahana terjawab dengan pasti sudah. Dari sekitar 6 orang kandidat Bacawabup bakal digandeng Pungkasiadi ternyata terpilih Hj.Jauharoh Said Hamdan Bos Travel Haji dan Umroh An-Namiroh yang berkantor Megah bertingkat di Jalan Raya Menanggal, Mojosari , Mojokerto.
Terbukti bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Februari 2020 H.Pungkasiadi, SH sekitar jam 10.00 Wib. mengajak Hj. Jauharoh Said Hamdan bacawabup pasangannya mengembalikan formulir pendaftaran beserta berkas persyaratannya kepada Panitia Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati DPC PKB Kabupaten Mojokerto yang bertempat di Kantor DPC PKB Mojokerto jalan Raya Jabon , Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.
Ketika ditanya para wartawan saat wawancara maksud kedatangannya. Pungkasiadi menjawab : “Hari ini, bersama-sama dengan bu Jauharoh mengembalikan formulir yang kemarin kita ambil, mudah-mudahan semua komplit lah. Insya Allah seperti yang ada pada persyaratannya”.
“Pak apa alasannya memilih bu Jauharoh sebagai wakil ?”, tanya wartawan. “Ya ini (wakil, red) dikenalkan semua kepada saudara-saudara. Yang jelas karena ada petunjuk, ini Insya Allah dijodohkan Gusti Allah untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto. Ya jelas istiqoroh. Kita berjalan lah, rekom kita coba, mudah-mudahan dari partai merekom kami,” jawab Pung.
Yang jelas pada satu kesempatan sekretaris DPC PDIP Kabupaten Mojokerto, Yuni Tri Widodo, SH pernah mengatakan : “Memilih sosok Jauharoh bukan tanpa sebab. Nama Jauharoh mendadak muncul setelah mendapat petunjuk dari KH Chusaini Ilyas. ’’KH Chusain yang milihkan. Bukan sosok yang lain.”
Di sisi lain Hj.Jauharoh Said Hamdan menegaskan, keputusan menerima permintaan Pungkasiadi untuk running di pilkada nanti tentu melalui sebuah perhitungan yang matang. ’’Sesuai tujuannya. Pak Bupati ingin mensejahterakan masyarakat. Meningkatkan taraf pendidikan, dan sebagainya. Sangat mulia sekali,” jelas Jauharoh. Oleh sebab kemuliaan tujuan terjun ke dunia politik itulah, ia akhirnya menerima permintaan itu. ’’Para kiai dan keluarga sudah merestui,’’ kata Jauharoh istri H. Ahmad Irfan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Mojokerto, Khusnun menambahkan, dari empat belas orang yang mengambil formulir penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto, baru empat yang mengembalikan formulir. “Sementara yang sudah diterima ada empat,” jelasnya.
Masih kata Khusnun, di DPC PKB Kabupaten Mojokerto sangat profesional. Jika ada syarat yang kurang maka pihaknya akan langsung komunikasi dengan yang bersangkutan. Ini lantaran formulir tersebut akan langsung dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB secara online jika sudah dinyatakan lengkap.
Langkah Pungkasiadi memilih Jauharoh, dipastikan bukan tanpa pertimbangan matang. Selain sosok perempuan dengan kans pemilih yang lebih besar, Jauharoh juga mampu mencuri perhatian di kalangan Nahdliyin. Selama ini, ia cukup akrab dengan organisasi Islam terbesar di Kabupaten Mojokerto tersebut.
Selain itu, Jauharoh juga memiliki modal yang besar. Saat ini, travel An Namiroh dikenal tengah naik daun. Perusahaan ini mampu memberangkatkan jamaah umrah hingga puluhan kali selama setahun.
Pungkasiadi datang mengembalikan formulir pendaftaran selain dengan Jauharoh wakilnya, juga dikawal beberapa orang pendukungnya mengguakan sekitar sepuluh mobil. beberapea Pengurus DPC PDIP Kabupaten Mojokerto, keluarga Pasbalon dan timsesnya. Tak lama Pungkasiadi di tempat pendaftaran, hanya sekitar setengah saja.
Yang menarik, ditengah-tengah jalannya proses pengembalian formulir Khusnun mengajak Pungkasiadi dan Jauharoh meninggalkan ruang pendaftaran. Kemudian masuk ruang Pimpinan DPC PKB berbicara enam mata sekitar 10 menit.
Setelah itu dilanjutkan sesi foto bersama, wawancara dan kemudian Pungkasiadi bersama rombongannya pamit meninggalkan tempat.(rj)