JOMBANG – tarunanews.com,   Siswahyu kenang Gus Sholah bersama R. Tri Harsono.

Kebetulan saja almarhum KH. Abdurrahman Wahid/Gus Dur (kelahiran 7 September 1940) yang telah meninggal pada 30 Desember 2009 dan KH. Salahuddin Wahid/Gus Sholah (kelahiran 11 September 1942) yang baru saja meninggal hari Minggu 2 Februari 2020 (sekitar jam 20.55) di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, merupakan dua sosok kakak-beradik meskipun mungkin dengan perspektif yang tidak seratus persen sama, namun sama-sama memiliki kedekatan dengan rakyat kecil termasuk buruh. Hal tersebut kurang lebih diungkapkan R. Tri Harsono Forum Peduli Jawa Timur, FORPAJA, kemarin, Minggu 2 Februari 2020.

Menurut R. Tri Harsono, kebetulan pula ada salah satu elemen buruh dimana Gus Dur dan Gus Sholah juga memiliki kedekatan yaitu Serikat Buruh Sejahtera Indonesia/SBSI pimpinan Prof. Dr. Muchtar Pakpahan SH, MA. Bahkan Gus Dur bersama Muchtar Pakpahan, juga Rachmawati Soekarnoputri, Sabam Sirait, Suko Waluyo dkk merupakan salah satu inisiator SBSI yang didirikan pada 25 April 1992 dalam era Presiden Soeharto. Di antara ‘generasi-muda’ yang ikut langsung ‘menerjemahkan’ SBSI di lapangan ketika 1992 itu di antaranya adalah Siswahyu Kurniawan yang dalam ‘karirnya’ di SBSI hingga pernah menjadi Badan Pemeriksa Keuangan/BPK DPP SBSI dan Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi/MPO DPP SBSI sedangkan Eko Khusairin setia membantu pembentukan DPC-DPC SBSI di berbagai provinsi terutama Jawa Timur.

Baca Juga :  Uji Klinis Obat Covid-19 Dilakukan di Lamongan

Menurut R. Tri Harsono, secara ‘tidak sengaja’, mungkin karena kedekatan Gus Dur dengan SBSI, Gus Sholah pun memiliki kedekatan tersendiri ke SBSI bahkan ke Partai Buruh yang didirikan oleh SBSI. Hal tersebut juga dibenarkan Siswahyu Kurniawan dalam kesempatan terpisah. Kedekatan semacam itu pun berlanjut tidak hanya secara kelembagaan, namun juga secara individu antara Gus Sholah dengan figur-figur pribadi SBSI seperti yang dirasakan oleh Siswahyu Kurniawan ketika beberapa kali menghadirkan Gus Sholah sebagai pembicara seminar, salah satunya seminar mengenai Hak Azasi Manusia (HAM) yang diadakan di Islamic Center Bojonegoro. Ketika itu Gus Sholh jug disambut Kombes Pak Nur yang menjadi Kapolwil Bojonegoro, juga dijamu makan siang oleh Kang Yoto bupati Bojonegoro ketika itu.

Baca Juga :  Susah Buka Prodi Umum, 10 Rektor UIN Temui Pimpinan DPD RI

Namun kesan yang mendalam bagi Siswahyu tentang Gus Sholah adalah sosok kebersahajaan, bahkan selalu menolak HR sebagai pembicara. “Meskipun yang menyampaikan honor itu sudah saya sampaikan melalui orang lain,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku biografi Asmuni-Srimulat, dinana ketika Asmuni meninggal dan dimakamkan du Diwek – Jombang, maka Gus Sholah yang jadi imam sholat jenazahnya. Selamat jalan Gus Sholah.

*Run Down Pemakaman KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah)*
Senin 3 Februari 2020

*√) 07.30* Rombongan peserta penumpang pesawat berkumpul di *Ruang VIP Bandara Halim PK*

*1. 08.30 :* Almarhum GS dan keluarga inti berangkat dari rumah duka menuju ke HLP

*2. 09.30 :* Almarhum tiba di Bandara Halim PK

Baca Juga :  Siswahyu Kurniawan Mantan BPK Dan Ketua MPO DPP SBSI Berduka, Wafat Rekan Kami Yani Arifin SH, S.ThI, CMe.CTA

*3. 10.00 :* Lepas landas dengan pesawat Batik Air (special flight)

*4. 11.30 :* Tiba di Bandara Juanda

*5. 12.00 :* Menuju Ponpes Tebuireng

*6. 14.00 :* Tiba di Ponpes TBI, almarhum disemayamkan di Masjid Ponpes

*7. 16.00 :* Pemakaman almarhum.
Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis).

Leave a Reply

Chat pengaduan?