Sidoarjo.tarunanews.com – Dalam rangka memperingati malam 10 Asyura atau hari kesepuluh bulan Muharram, Kepala Desa Kebaron, Pengurus Ranting NU (Nahdhatul Ulama), Beserta Pengurus LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah dari Nahdlatul Ulama), beserta tokoh ulama dan para donatur warga Desa Kebaron memberikan santunan anak yatim dan Dhuafa di Masjid Nurul Huda Kebaron, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo Kamis 27/7/23.
Antusias Ulama, Kyai, Tokoh masyarakat beserta kepala desa Kebaron bergantian memberikan santunan ke 22 anak yatim tidak hanya anak yatim, sebanyak 1 ton 50 Kg beras dibagikan ke 21 musholah di desa Kebaron untuk diberikan 210 orang dhuafa.
Suwito Kepala Desa Kebaron dalam sambutannya manyampaikan, bulan ini sangat barokah kita selaku generasi penerus kita harus mampu meneruskan perjuangan para leluhur kita, para ulama, para kyai, yang berjuang mati Matian untuk agama, dan kami atas nama pemerintahan desa sangat mendukung karena untuk kemaslahatan desa Kebaron.
“Kami dari pemerintah Desa Kebaron sangat bersyukur karena mempunyai lembaga yang selalu mempunyai kegiatan keagamaan dan selalu kordinasi dengan pemerintah desa Kebaron, kami juga berharap dan terima kasih khususnya para ulama, dan para kyai yang memberikan contoh dan wejangan yang baik, karena akidah islam dari nabi Adam sampai nabi Muhammad bahkan sampai sekarang pun akidahnya sama, untuk generasi penerus yang mana bisa diwujudkan para ulama, para kyai terdahulu”. Kata Suwito Kepala desa Kebaron.
Diwaktu berbeda Ketua LAZISNU Ustadz Hidayat mengatakan Salah satu amalan yang menjadi amalan Rasulullah SAW ketika memasuki hari Asyura pada 10 Muharram adalah menyantuni anak yatim.
Selain menyantuni anak yatim, amalan lainnya yang memiliki keutamaan pada hari Asyura adalah mengusap kepala anak yatim yang menunjukkan kasih sayang kepada mereka.
Baik menyantuni anak yatim maupun mengusap kepala anak yatim, keduanya merupakan amalan yang bisa dikerjakan saat hari Asyura, yang dianggap sejumlah masyarakat sebagai hari raya ketiga.
“Kalau bapak ibu bertemu dengan anak yatim yang nakal, jangan dibenci, yaa memang begitu tingkahnya anak yatim, kalau bisa bapak ibu bisa mengarahkan diajak untuk mengaji, agar dia bisa menjadi anak yang baik dan menjalan ajaran yang benar”. Pungkasnya Ustadz Hidayat dihadapan tokoh masyarakat. (Yuli)