MOJOKERTO – tarunanews.com, Peta Pemilihan Bupati Mojokerto menuju 23 September 2020 memang masih terasa sangat cair, meskipun yang berencana melalui jalur partai politik sempat ada ‘gejolak’ dan perubahan tampilan meskipun belum dianggap resmi jika belum benar-benar memegang rekomendasi parpol untuk diusung. Jika berdasarkan ‘rumor’ yang beredar maka Pungkasiadi (Wabup Mojokerto/ kini Plt.Bupati Mojokerto) selaku Ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto, akan mendapatkan dukungan dari PDIP (9 kursi), Nasdem (3 kursi) dan PBB (1 kursi). Meskipun kemudian beberapa waktu lalu ada pertemuan, yang meskipun belum resmi, melibatkan Nasdem yang diwakili Soleh dimana arah dukungan berubah menuju Ikfina isteri mantan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa.

Lagi-lagi meskipun belum resmi, hal tersebut tentu mencemaskan bagi Pungkasiadi jik kehilangan dukungan tiga kursi Nasdem. Belum lagi ‘rumor’ lain bahwa PBB pun (1 kursi) akan meninggalkan Pungkasiadi, sehingga seumpama tinggallah hanya PDIP (9 kursi) maka tidak cukup untuk mengusung Pungkasiadi, sehingga harus mencari alternatif lain. Namun lagi-lagi ada ‘rumor’ Pung kemungkinan juga ditinggalkan oleh PDIP? Hal tersebut kurang-lebih mengingatkan pada Pilbup Mojokerto dimana ketika itu Choirunnisa yang menjabat Wabup Mojokerto, terjegal sehingga tidak bisa terusung dalam kontestasi Pilbup Mojokerto 2015. Apakah akan terulang pada Pung?

Baca Juga :  Khansadinah Nahdah Wahyuda STTD Bekasi Dapat Tugas 'Pro' Kadishub Jatim Fattah Jasin Dan Kadishub Mojokerto Eddy Taufik

Pada bagian lain, Ikfina isteri MKP yang semula hampir positif tidak maju Cabup Mojokerto serasa tiba-tiba berbalik arah, serasa menggeliat dan mendesakkan keinginan dengan sangat kuat sehingga menjadikan sejumlah parpol yang ‘terikatpun’ berbalik arah mendukungnya? Meskipun lagi-lagi belum resmi diputuskan, dalam arti belum terdaftar di KPUD, namun beberapa parpol dengan kekuatan 24 kursi sempat rapat bersama termasuk PKB (10 kursi), PPP (5), PKS (4), Nasdem (3), PAN (2).

Di antara peserta rapat tersebut pun terdapat beberapa parpol yang memiliki kekuatan 12 kursi konon awalnya akan mendukung Yoko Priyono yaitu PPP, PKS dan PAN. Jika benar, maka Yoko Priyono juga tersabotase? Apakah Yoko Priyono akan maju menjadi Cawabup Ikfina, ataukah tetap maju sebagai Cabup? Notabene di luar parpol yang telah disebutkan itu, tinggalah tersisa Golkar (6 kursi), Demokrat (5), Gerindra (3), Hanura (2). Sehingga masih dimungkinkan minimal ada tiga pasang Cabup – Cawabup yang diusung oleh partai politik.

Baca Juga :  Danrem 181/PVT Brigjen TNI Yulius Selvanus menghadiri rapat evaluasi perkembangan dan penanganan Covid-19 Kota Sorong

Di luar hal tersebut, kekuatan non-parpol yang menggeliat pun bermunculan dan tak bisa diremehkan. Malah ‘kendaraan’ melalui jalur independen atau perseorangan itu serasa lebih aman dan nyaman, dengan ongkos politik yang relatif jauh lebih murah. Lantas bermunculanlah tokoh-tokoh yang didorong oleh rakyat untuk maju dalam Pilbup Mojokerto 2020 melalui jalur perseorangan termasuk di antaranya Edi Wiliang, Bu Daim, dan Okky. Bahkan di antara mereka sudah ada yang mengambil formulir pendaftaran meskipun masih enggan dipublikasikan. Di antaranya karena menunggu kepositifan adanya calon pasangan.

Edi Wiliang, Bu Daim, Okky didorong oleh rakyat sebagai pendobrak Cabup-Cawabup Mojokerto dari jalur perseorangan, meskipun di antara mereka ada yang menganut prinsip mengalir, pembelaan untuk rakyat. Namun juga masih banyak tokoh lain yang ancang-ancang, apalagi pendaftaran ke KPUD akan dimulai pada awal Desember 2019, dan ditutup pada Maret 2020. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Oleh Siswahyu Kurniawan penulis buku biografi Asmuni-Srimulat, serta buku Bung Karno Dan Pak Harto).

Baca Juga :  Pilkada Lamsel, TEC Kembali Daftar Penjaringan

Leave a Reply

Chat pengaduan?