

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, mendampingi Presiden RI Jokowi bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, diantaranya Menko Perekonomian, Menteri BUMN, Menteri Perindustrian, Menteri ESDM dan Menteri Sekretaris Kabinet, melaksanakan ground breaking pembangunan Smelter PT. Freeport Indonesia, di kawasan KEK Gresik, Provinsi Jawa Timur.

” Ini yang banyak kita tidak tahu. Potensi yang sangat besar ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, dengan menciptakan nilai tambah yang setinggi-tingginya bagi ekonomi kita. Jangan sampai kita memiliki tambang, kita memiliki Konsentrat. Smelternya, Hilirisasinya ada di Negara lain,” tutur Presiden Jokowi saat membuka Ground Breaking pembangunan Smelter di KEK Gresik.
Presiden Jokowi mengatakan. Inilah kenapa Smelter PT. Freeport ini dibangun dalam Negeri, yaitu di Gresik, Provinsi Jawa Timur. Karena itu, Pemerintah ini adalah sebuah kebijakan strategis terkait dengan industri tambang tembaga setelah kita Menguasai 51% saham Freeport dan saat itu juga kita mendorong agar Freeport membangun Smelter di dalam Negeri.
” Kita ingin nilai tambah itu ada di sini. Tadi disampaikan Pak Menteri bahwa ini dalam masa konstruksi saja akan ada 40.000 tenaga kerja bisa bekerja, artinya yang terbuka lapangan pekerjaan ini akan banyak sekali di Kabupaten Gresik dan di Provinsi Jawa Timur. Belum nanti kalau sudah beroperasi. Dengan membangun Smelter ini yang di dalam Negeri, maka akan memperkuat Hilirisasi industri,” papar Presiden Jokowi.
” Saya akan perintah satu per satu perusahaan apa pun, Swasta maupun BUMN, yang berkaitan dengan Tambang Minerba, untuk masuk ke Hilirisasi. untuk apa? Sekali lagi agar Komoditas kita lebih tinggi nilainya. Tidak kirim Mentah, tidak kirim dalam bentuk Roll Material. Memberikan nilai tambah bagi Negara. Artinya akan memberikan income yang lebih tinggi kepada Negara. Kemudian menciptakan lebih banyak untuk lapangan pekerjaan, ini gol yang penting bagi rakyat, dan tentu saja membuat Bangsa kita semakin Mandiri, semakin Maju,” tandas Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menjelaskan, Smelter yang akan dibangun ini dengan Desain Single Line, ini terbesar di Dunia. Karena mampu mengolah 1,7 juta Ton Konsentrat Tembaga per Tahun.
” Bisa bayangkan 1,7 juta Ton itu kalau dinaikkan Truk yang kecil itu, biasanya bisa ngangkut 3 sampai 4 Ton. Berarti beberapa Truk yang akan berjejer di sini. Kalau tiga Ton isinya 3 Ton saja 1 Truk kecil. Hal Itu berarti ada 600 ribu Truk di sini, bayangkan gede sekali atau 480.000 Ton Logam Tembaga,” tandas Presiden Jokowi.
” Maka saya berharap kehadiran PT. Freeport Indonesia di kawasan ekonomi khusus ini, akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain untuk masuk ke KEK Gresik ini. Khususnya industri turunan Tembaga untuk ikut berinvestasi di sini,” harap presiden Jokowi.
Maka kini Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh agar iklim investasi kita semakin baik. Infrastruktur terus akan didukung, terkait kemudahan dan kepastian berusaha akan didukung, sehingga ketersediaan SDM sesuai dengan kebutuhan industri juga nanti dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten juga ikut mendukung agar KEK Gresik ini semakin Maju, dan Indonesia akan semakin di minati sebagai tujuan investasi,” pungkas Presiden Jokowi. (BERTUS).
>