
SIDOARJO. – tarunanews.com, Bakal Calon Bupati Sidoarjo, Kelana Aprilianto, pada Pilkada 2020 (Pemilihan Kepala Daerah 9 Desember 2020 yang berpasangan dengan Dwi Astutik) memastikan tidak ada wacana untuk mengganti bakal calon Wakil Bupati Sidoarjo Dwi Astutik yang saat ini sedang menjalani isolasi karena Covid-19.
*Bacabup Sidoarjo Kelana Aprilianto Pastikan Tak Ada Rencana Ganti Wakil*
“Kondisi Bu Dwi Astutik sudah sehat, dalam waktu dekat sudah bisa beraktivitas kembali untuk menyolidkan muslimat di Sidoarjo,” kata Kelana di sela kegiatan Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) untuk Kemenangan Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Kelana Aprilianto-Dwi Astutik oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo, Senin, 14 September 2020.
Kelana mengatakan, dengan basis suara yang dimilik saat ini, seperti basis merah (PDI Perjuangan), Basis Ijo (Basis NU maupun Muslimat) dan Basis Biru (PAN atau Muhammadiyah) dapat memenangkan Pilkada 2020.
“Saya pikir kalau ketiga basis itu solid bergerak dalam satu komando dengan konsep yang jelas, maka saya yakin akan menang,” ucap Kelana Aprilianto, dilansir dari Antara.
*Merah, Ijo, Biru Yang Kian Menguat Dengan Tak Adanya Petahana*
Sekadar catatan, hal yang disampaikan Mas Kelana Aprilianto ganteng bukanlah sesuatu yang berlebihan, diantaranya mengingat yang sempat disampaikan sejumlah pemerhati masalah sosial politik jauh-jauh hari sebelumnya, yang juga dilansir di berbagai media, lebih-lebih media ini. Begitupun yang dimuat berbagai media dari diskusi terbatas di sela Covid-19 yang dilaksanakan hari Minggu kemarin (13/09/2020) di Sidoarjo.
Banyak disebut, Cabup Mas Kelana Aprilianto ganteng yang diusung PDIP (9 kursi/merah) dan PAN (5 kursi/biru) dengan Cawabup Mbak Dwi Astutik cantik dari unsur NU (Muslimat NU/ ijo atau hijau) merupakan perpaduan yang pas, apalagi dalam Pilbup Sidoarjo 9 Desember 2020 nanti, tak ada satupun yang ‘berbau’ petahana.
“Ditambah lagi sejak PKB menentukan rekom untuk Cabup-Cawabup, yang dinilai bukan win win solution, menjadikan banyak elemen hijau yang berpindah haluan, mayoritas menuju untuk Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik. Apalagi Cabup yang diusung oleh Kelana Aprilianto dkk itu pas, merepresentasikan NU secara kultural tradisi dan tokoh perempuan yang juga pengurus Muslimat NU. Sekaligus satu-satunya perempuan dalam kontestasi Pilbup Sidoarjo 2020. Jadinya klop kekuatan Kelana Aprilianto dkk,” ungkap R. Tri Harsono Forum Peduli Indonesia – Jatim Sejahtera (FUPIS) dalam diskusi terbatas di sela Covid-19, pada hari Minggu kemarin (13/09/2020) di Sidoarjo.
R. Tri Harsono menjelaskan, sebelum wafatnya Ahmad Nur Syaifuddin/Cak Nur (plt. Bupati Sidoarjo/Wabup Sidoarjo, dari unsur NU, red.) sempat ada usulan Cabup-Cawabup adalah Cak Nur dan Achmaf Amir Aslichin/Mas Iin (putera mantan Bupati Syaiful Illah) untuk menjaga stabilitas internal NU-PKB (PKB-NU), sekaligus dua figur tersebut dinilai telah memberikan kontribusi riil. Namun sayang sekali, Cak Nur wafat, sehingga 18 MWC NU pun memilih melanjutkan mendukung Mas Iin sebagai Cabup yang rencana dipasangkan dengan Cawabup Ainun Jariyah yang ketua Muslimat NU Sidoarjo dengan harapan sekaligus representasi yang lebih NU, untuk mengamankan minimal 58,97% (424.611) suara yang diraih PKB-NU pada Pilbup tahun 2015. Ada pula opini yang berkembang untuk win win solution agar rekom PKB dalam Pilbup 2020 untuk Mas Iin sebagai Cabup dan Ahmad Muhdlor Ali sebagai Cawabup.
“Namun sayang sekali Cak Nur wafat. Kemudian PKB merekom yang bukan win win solution. Ini yang rawan, sehingga akan sangat membelah potensi suara yang 58,97 persen. Bisa-bisa terbelah menjadi dua bagian, tapi entah lari kemana yang separuh,” ungkap R. Tri Harsono seraya menyebut sejumlah elemen yang mulai berpindah haluan mendukung Cabup Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Cawabup Mbak Dwi Astutik cantik yang juga pengurus Muslimat NU Jatim sekaligus sebagai satu-satunya perempuan menuju kontestasi Pilbup Sidoarjo 9 Desember 2020. Diantara yang berubah halauan, terdapat elemen Sahabat Mas Iin. Belum lagi dari 18 MWC NU yang sebelumnya juga mendukung Mas Iin.
Menurut R. Tri Harsono dengan sebagian fakta tersebut, menjadikan Cabup Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Mbak Dwi Astutik cantik memiliki potensi yang kian besar untuk menang dengan adanya peralihan-peralihan dukungan. Ditambah lagi Mbak Dwi Astutik yang dari Muslimat NU. Jika mendapat pelimpahan separuh suara, sekitar 29 persen ditambah modal PDIP dkk dari Pilbup 2015 sekitar 26 persen maka gambaran modal kemenangan sekitar 55 persen, kemenangan pada angka prosentase yang kian besar. Jika misal tereduksi sekitar maksimal 10 persen, maka kemenangan ideal pada angka 45 persen.
Akan tetapi R. Tri Harsono juga mengingatkan timses Mas Kelana dan Mbak Tutik, agar tidak berpuas diri dan agar tidak lengah. “Sehingga tetap harus cermat dengan berbagai hal yang juga berpotensi memperbesar kemenangan. Diantaranya agar bisa cepat membaca perubahan peta dan antisipasinya, lebih-lebih yang bersangkutan dengan peluang perolehan suara,” pungkas R. Tri Harsono. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Siswahyu).
>