Foto: Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Mbak Dwi Astutik cantik, Berkelas

SIDOARJO,tarunanews.com- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo yang memiliki 16 kursi dan bisa usung Cabup – Cawabup Sidoarjo 2020 secara mandiri, hari ini tadi, Minggu (06/09/2020) telah melakukan deklarasi di Kantor DPC PKB Sidoarjo Jalan Airlangga nomer 1 Sidoarjo, dengan mengusung H. Ahmad Muhdlor Ali sebagai Cabup dan H. Subandi sebagai Cawabup. Hal tersebut telah memupus harapan H. Achmad Amir Aslichin putera H. Saiful Illah (mantan Bupati Sidoarjo) dan Hj. Ainun Jariya ketua Muslimat NU Kabupaten Sidoarjo. Kurang lebih hal tersebut diungkapkan Mustofa pemerhati masalah sosial-politik Jawa Timur.

Menurut Mustofa dengan deklarasi tersebut banyak hal yang bisa dicatat.

Pertama, soal kemungkinan soliditas PKB, karena sebelumnya yang sangat santer akan diusung adalah Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) dan Ainun Jariyah ketua Muslimat NU Sidoarjo, dimana diketahui khalayak bahwa ayahanda Mas Iin (Saiful illah) adalah yang paling berjasa besar bagi perkembangan PKB di Sidoarjo, minimal sejak limabelas (15) tahun yang lalu, hingga pada Pemilu April 2019 yang lalu, PKB Sidoarjo mampu merebut 16 kursi yang elemen-elemennya banyak diisi jaringan Saiful Illah dkk. Jika jaringan tersebut merasa tidak terakomodasi maka bisa menjadi kontraproduktif bagi PKB.

Kedua, dengan fakta Cabup-Cawabup tersebut, maka PKB belum jadi mengakomodasi wanita (perempuan) dalam Pilbup Sidoarjo 2020 kali ini, dimana hal tersebut sangat santer diharapkan oleh para wanita di Sidoarjo, karena berpuluh tahun tak melibatkan wanita. Hingga secara diam-diam sempat muncul semacam “Forum Wedok Sidoarjo” yang seakan-akan secara siluman bergerilya agar dalam Pilbup Sidoarjo 2020 yang terpilih adalah yang mengakomodasi perempuan sebagai salah satu Cabup atau salah satu Cawabup.

Baca Juga :  Bawaslu Buol Lantik 33 Panwascam Se Kabupaten Buol

Dengan sebagian fakta tersebut, Pilbup Sidoarjo 2020 bakal menguntungkan bagi pihak yang dalam Cabup atau Cawabup, salah satunya terdapat unsur perempuan, yang dalam hal ini kebetulan terusung dalam koalisi PDIP (9 kursi) dan PAN (5 kursi) yang didukung Hanura, PKPI, Gelora, PBB, Partai Berkarya. Yaitu Cabup Mas Kelana Aprilianto ganteng, dan Mbak Dwi Astutik cantik, yang kebetulan dua-duanya memiliki darah NU, bahkan Mbak Tutik adalah pengurus Muslimat NU Jawa Timur.

“Rekom PKB untuk Ahmad Muhdlor Ali dan Subandi, jadi bukan untuk Achmad Amir Aslichin dan Ainun Jariyah, akan menguntungkan Cabup – Cawabup yang memperhatilan keterwakilan perempuan, dalam hal ini Mas Kelana Aprilianto dan Mbak Dwi Astutik,” ungkap Mustofa.

Baca Juga :  Hasil Sidang BK DPRD Gresik, Nur Hudi Didin Arianto S.Pd Tidak Terbukti Melakukan Intervensi Hukum

Apalagi dalam program ke depan Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Mbak Dwi Astutik cantik, siap membawa Sidoarjo ke depan menjadi jauh lebih baik. Dan diantara langkah utama menjadi lebih baik itu dengan melibatkan Emak-Emak alias perempuan. “Fokus kepada perempuan telah dimiliki pasangan Mas Kelana dan Mbak Tutik. Ini adalah hal vital, tinggal bagaimana tim meramu jargon, dan mengelola peluang dalam realita Sidoarjo,” tandas Mustofa. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Siswahyu).

Leave a Reply

Chat pengaduan?