Magetan tarunanews “Mari lah kemari hey hey ey. Hei kawan aku la disini hey hey hey hei kasih
Mari bergembira bersama hilangkan hati duka lara” lirik diatas sampai sekarang masih diingat mungkin generasi 90 an masih akrab bahkan generasi sekarang penyanyi penyanyi merecycle lirik tersebut. Tapi jangan salah di era Tahun 60 an sudah ngehits diciptakan Titik Puspa dinyanyikan group cewek bernama Dara Puspita. Lirik diatas Saya pilih dari album pertama mereka bertajuk “jangpertama”penampilan yang menyita perhatian publik indonesia bahkan luar negeri. Diakui memang merekalah band pertama Indonesia yang mengusung musik rock and roll warna musik yang ngtrend dan digandrungi masa itu sebut saja pengusung musik rock and roll seperti the beatles, james brown, elvis presley, the tielman brothers, koes plus. Warna musik rock and roll begitu akrab dg telinga publik dimana masa itu jenis aliran ini masih dilarang dijaman kepemimpinan Presiden Sukarno.
Kembali ke group asal surabaya ini yang awalnya bernama nirma puspita dan irama puspita beranggotakan Titiek Adji Rachman (titiek AR vokal, gitar),Lies Soetisnowati Adji Rachman (Lies AR vokal, bass), Susy Nander ( drum), Ani Kusuma ( vokal gitar) yang akhirnya menamakan diri menjadi group Dara Puspita di tahun 1964. Mereka semakin yakin dg nama tersebut karena lebih pas enak didengar apalagi personilnya waktu itu masih gadis. Meski sempat ganti personil dan semakin atraktif dg hadirnya Titik Hamzah (vokal,gitar),
Aksi panggung berjingkrak ala rock and roll juga terlihat gaya berpakaian membuat penonton senang dan ikut berjoget. Bahkan sambutan penonton tanah air dan luar negeri luar biasa. Perjalanan panjang tahun 1968 dimulai dari Eropa dan mereka sempat singgah di Iran. Dari Iran dilanjutkan ke Jerman Brat , Turki dan Hongaria. Singkat cerita mereka melakukan pertujukkan lebih dari 250 pertunjukan di 70 kota besar dan kecil.
Dara Puspita kembali ke Indonesia tahun 1971 dengan serangkaian jadwal tur di Istora Senayan Jakarta kemudian tur di beberapa kota di Malang, Bandung, Denpasar, Bayuwangi, Lumajang, Probolinggo, Kediri, Tulungagung, Madiun, Jember, Yogyakarta, Solo, Tasikmalaya, Tegal, Surabaya dan Tanggal 29 Maret 1972 , Jakarta tur terakhir di Pulau Jawa.

Akhirnya Dara Puspita di tahun 2022 kembali bertemu dan manggung setelah 52 tahun tidak bermain musik. Tepatnya di panggung Synchornize fest 2022 di Gambir Expo Kemayoran Jakarta Pusat. Menyebut diri sebagai “nenek-nenek gokil”, penampilan band yang besar era 1960an ini memang membuat penonton kagum dan mengikuti lagu lagu yang dinyanyikan. Meskipun penonton banyak dari generasi muda.

Menengok lirik lagu “Surabaya, Surabaya, oh Surabaya. Kota kenangan, kota kenangan takkan terlupa.” Dari berjudul Surabaya (album jang pertama tahun 1966) memiliki kesan sendiri bagi Kota Pahlawan Surabaya. Wakil Walikota Surabaya Armuji menilai “lirik lagu ini masih relevan hingga saat ini. “Kita bisa tergugah dan menghayati perjuangan para pendiri bangsa untuk melanjutkan perjuangan mereka”kata Wakil Walikota Armuji saat mengundang podcast Dara Puspita di rumah dinasnya di Surabaya.( sumber antara). Bagi Titik Hamzah lagu tersebut diperuntukkan untuk mengenang hal hal lampau yang pernah terjadi di Surabaya. ( sumber antara).
Album demi album mereka telah persembahkan buat penggemar terbaiknya di Indonesia maupun Mancanegara. Mereka menjadi abadi dengan musik, legenda musik yang karyanya terus dikenang sepanjang masa. Sebutan nenek nenek gokil, atau apapun sebutannya mereka tetap dirindu dan dikenang penggemarnya. Rangkaian album sudah meraka ciptakan dan salah satu album pertama mereka seperti Album jang pertama memuat lagu lagu pantai pataja, mari mari, burung kakak tua,Tanah Airku, Aku pergi, Minggi jang lalu, Tinggalkan ku sendiri, Pusdi, Lagu gembira, Alibaba, Kenangan indah, Surabaya.
Saya tutup cerita singkat ini dengan sepenggal lirik “Kuteringat masa yang telah lalu
sribu insan, sribu hari
berpadu satu
Surabaya di tahun empat lima kami berjuang, kami berjuang bertaruh nyawa.
(berbagai sumber, dan keluarga personil darapuspita). Penyusun pengemar musik dan Reporter Taruna news Respati